Malam ini semua member INFINITE on air di siaran radio Sukira Kiss, dimana Sung’s Brothers sebagai penyiaran utama sudah beberapa hari, mengatikan Leeteuk dan Eunhyuk sementara selama mereka berada di New Work dengan member Super Junior lainnya. Tapi ada yang kurang yaitu Woohyun, tidak hadir karena sibuk di Immortal Song setidaknya sampai album Jepang akan Rilis. Itu membuat Sungkyu sedikit cemberut Woohyun akan sibuk dengan ini itu dan intensitas bertemu pun semakin sedikit, ia iri melihat pasangan baru INFINITE yang juga akan menjadi orang tua baru yaitu MyungYeol, Mereka baru resmi setelah mengetahui Sungyeol hamil karna kecelakaan.
FLASHBACK
“Mwo hamil ?” pekik semua anggota INFINITE
“tidak mungkin uisa dia kan NAMJA mana mungkin hamil..!!” elak Hoya menekankan kata ‘namja’ tak percaya dengan penjelasaan dari dokter pribadi Sungyeol dr. Jung, pagi-pagi ngajak bercanda dia.
“Saya yakin Sungyeol baik-baik saja, Ya ini memang kedengaran aneh tapi gejala ini seperti yeoja hamil kalau kalian tidak yakin coba pakai ini, ini milik untuk istri saya bisa beli lagi nanti” dr. Jung memberi benda persegi panjang tipis ke Sungkyu setelah dibuka dari bungkusnya “eh ?” namja sipit itu diam sejenak berpikir ‘ini… mungkin tidak ada salahnya mencoba’ batinnya dan memandang Sungyeol yan masih shock melihat perutnya. “Yeolie-ah kau coba ini, ne ?” mendekati ranjang si choding.
“M-mwo ? apa ini Hyung ?” tanya Sungyeol binggung melihat beda aneh itu. Yang lain pun begitu binggung benda apa itu ??, terutama Sungjong yang duduk di lantai samping ranjang Sungyeol
“itu hanya ‘Testpack’ Sungyeol-ssi, di coba dulu ini baca cara pakainya” jelas dr. Jung dengan memberikan bungkus benda aneh tadi yang ternyata ‘test pack’ bergegas keluar ruang kamar itu setelah membereskan peralatanya. “baiklah saya pamit dulu” pamit dr. Jung “ne Kamsahamnida uisa” kata Woohyun mengantar keluar dokter itu.
“Testpack ?” tanya Sungjong memiringkan mencoba memegang benda itu dari tapi Sungyeol segera menjauhkan dari jangkaunya dan menyebunyikan belakang pungungnya.
“Hyung bukanya benda itu untuk tes kehamilan ?” tanya Dongwoo pada Sungkyu, yang ditanya hanya menggaguk.
“Hah ?”
“Yah sudah coba saja untuk pembuktian” kata Woohyun santai besandar di pintu setelah kembali mengantar dr. Jung
“Ne, kau coba dulu setelah itu kita berkumpul di ruang tengah” Sungkyu membenarkan Woohyun begitupun yang lain untuk memastikan apa benar Sungyeol hamil dan kalau iya, dia ingin tau siapa appanya ?. satu persatu meniggalkan Sungyeol sendiri.
“ottoke ? bagaimana kalau benar ? dan bagaimana dengan appanya ?” gumam Sungyeol pada dirinya sendiri memandang dan mengelus perutnya.
“Waeyo Hyung ? kenapa kita harus berkumpul ?” tanya Dongwoo duduk sebelah Hoya yang duduk dilantai karna belum ada sofa di dorm mereka. Sungkyu menghela nafas berat. “aku hanya ingin tau siapa appanya ?” melirik semua member minus Sungyeol “atau namja yang sedang dekat dekat denganya ?” lanjutnya.
Semua mengeleng kan kepala kecuali Myungsoo “kau tau Myungsoo-ie ?” tanya Sungkyu memandang Face Of Group nya yang sejak tadi banyak diam seperti memikirkan sesuatu “Hyung kau yakin Sungyeol hamil ?” sela Hoya yang mendapat anggukan setuju dari Sungjong yang sibuk memakan permen lemonnya yg semalam dikantongi.
“siapa tau ?” celetuk Woohyun disebelah Sungkyu, “Hebat kan namja bisa hamil” lanjutnya bersemanggat “aku jadi ingin mendapat anak dari mu Hyung kekekeke” canda Woohyun memeluk pinggang dan menaruh dagunya di pundak Sungkyu “ja-jangan bercanda Hyun” pipi Sungkyu merona hebat, karna godaan Woohyun yang berharap benar-benar bisa terwujud.
“entahlah Hyung aku sendiri tidak yakin” Myungsoo mengaruk kepala dengan jari telujuk, khasnya.
“errrr…. Waktu itu kami mabuk dan seinggatku aku membawanya kekamar—“ kata Myungsoo menunduk takut
“Hah ? jadi kau ?”
“kapan dimana itu? kenapa kita tidak tau ?” tanya Dongwoo yang dulu teman sekamar Myungsoo walaupun sekarang juga iya bedanya ketambahan Sungyeol
“di Dorm yang lama waktu kita pertama kali menang Chart teratas Be Mine, setelah pesta kita semua mabuk—“
“aku tidak mabuk” potong Sungjong tidak terima, dia menjadi penurut untuk tidak minum.
“kau mabuk permen lemon mu” ejek Wooohyun mengoda magnaenya, mendengar itu Sungjong mempoutkan bibirnya
“bukan kah kami sudah melarangmu ? umurmu belum 20th Myungsoo-ie” Sungkyu memijit keningnya yang semakin pening
“Mian Hyung aku penasaran jadi aku sembunyi-sembunyi minum di dapur, itu benar-benar pertama kali untukku” Myungsoo sebagai remaja pubertas masih memiliki penasaran yang tinggi, mencobanya di dapur dan hanya 5 tegukan sudah membuatanya mabuk berat saat itu Sungyeol datang dalam keadaan sama-sama mabuk dan seterusnya dia tidak tau bisa berakhir dikamarnya
“berapa ronde ?” tanya Woohyun
PLETAKKK
“Ittai Hyung appo…!!” Woohyun mengelus kepalanya yang dipukul toples permen lemon Sungjong oleh Sungkyu.
Sungkyu menghela nafas dalam, mau bagaimana lagi ini sudah terjadi. “Yeolie hyung lama sekali sih” gerutu Sungjong merasa bosan. “Biar aku jemput dia” Sungkyu bangkit untuk menemui dongsaenya merasa khawatir ada apa-apa.
TOK TOK TOK
“Yeol-ah sudah selesai ?” tanya Sungkyu didepan kamar mandi.
“Ne Hyung” suara serak menyauti.
CEKLEK
“Ottoke ?”
“Molla ini hasilnya apa ?” tanya Sungyeol polos, binggung dengan hasilnya, hanya ada 2 strip merah disana.
“AIGOO KAU POSITIF” teriak Sungkyu melihat 2 strip merah pada benda itu, teriakan itu membat para member lain menghampirinya
“Waeyo hyung ?” tanya Woohyun yang datang lebih dulu mendengar teriakan Sungkyu.
“Kajja keruang tengah lagi” perintahnya lagi meniggalkan tempat itu mengabaikan pertanyaan Woohyun.
“Jadi bagaimana hasilnya ?” tanya Hoya penasaran saat sesudah kembali keruang tengah melihat Sungyeol hanya menunduk duduk di sebelah Myungsoo yang juga penasaran ingin tanya
“Yah sekarang Yeolie benar-benar hamil, apa yang akan kau lakukan Myungsoo-ie ?”
“Hah ?” pertanyaan Sungkyu membuat semua kaget minus Sungyeol yang semakin menundukan kepalanya.
“Jinjah ?” tanya Myungsoo memandang Sungyeol intens, yang hanya dijawab anggukan.
“Lihat ini hasilnya 2 strip yang artinya POSITIF” jelas Sungkyu “jadi apa rencana kalian ?” tanyanya lagi melirik Myungsoo.
“aku akan bertanggung jawab Hyung” tegas Myungsoo dan mengengam tangan Sungyeol membuat sang empuh mendongak menatapnya tak percaya.“Jin-jinjah ? kau mau menerima Baby” tanya Sungyeol menatap mata elang Myungsoo mencari kebohongan yang tidak ia temukan.
“tentu saja Hyung itu uri aegyi” kata Myungsoo meraih tubuh berbadan dua Umma dari anaknya itu untuk memeluknya dengan sayang, “Gomawo Hyung jeogmal gomawo Saranghae” bisik Myungsoo pada Sungyeol, membuat namja tinggi itu terperanjat dengan pernyataan appa dari Baby yang ia kandung, “Na-nado hiks..hiks…” jawabnya megeratkan pelukan antara meraka meremas bagian punggung kaos hitam Myungsoo. “eh, waeyo ? kenapa malah menangis” tanya Myungsoo ingin melepas pelukannya tapi ditahan Sungyeol yang semakin megeratkan pelukanya dan membenamkam wajahnya dipudak Namja tampan itu. “Sshh… Uljima Umma” di elus kepala Sungyeol yang berada di pundaknya terisak keras karna ia berfikir Myungsoo tidak akan menerimanya dan baby mereka. “hiks..hiks kena-hiks pa Umma aku kan namja” protes Sungyeol memukul dada Myungsoo setelah melepas pelukan eratnya.
“Kan kau yang hamil, iya kan Hyungdeul jongie ?” tanya Myungsoo pada yang lain dan memdapat anggukan setuju. Di hapusnya air mata Sungyeol dengan ibu jarinya
“Ne Hyung kaya aku yang memangil Umma dengan panggilan Umma karna dia yang melahirkanku” kata polos dari Sungjong membuat Sungyeol cemberut
“Tapi aku namja mana ada namja di panggil Umma”
“Sekarang ada, ini ‘Umma Yeolie’” goda Myungsoo tersenyum senang melihat wajah Namjanya cemberut
“Yack!! Kau ini terserah kalian lah HUH!!” kesal Sungyeol memalingkan muka menyembunyikan rona merah pipinya
“jangan ngambek Umma kasian baby liat wajah jelek Ummanya” ejek Myungsoo membuat Sungyeol memukulnya dengan boneka bulan kuning
“hahahahaha” yang lain hanya tertawa ikut senang
END FLASHBACK
Sungkyu berfikir Myungsoo yang belum genap 20th tidak akan bisa dipercaya ternyata salah, Myungsoo bena-benar bisa dipercaya dia begitu menyayagi dan melindungi keluarga kecilnya setidaknya setelah baby lahir, mereka akan menjadi keluarga appa Myungsoo, umma Yeolie, dan baby ‘Kim Myungsung’ yang sudah diberi nama walaupun belum lahir. Dan dia sanggat possive, protective.
SUNGKYU POV
Lega melihat mereka bahagia begini tapi iri juga dengan mereka bisa jujur dengan perasaan dalam hubungan yang bisa dibilang ‘Abnormal’ ini tidak sepertiku. Aku masih takut apalagi dia sedeng dekat dengan orang lain roommate ku yang sekarang sibuk, sebenarnya bukan hanya dia kami semua juga sibuk ingin aku ungkapkan tapi ketemu saja jarang dan sekalinya ada kesempatan melihatnya saja tidak berani bagaimana mau ngomong coba ?.
“Hyung…Gyu Hyung” Myungsoo menguncang bahu ku yang sedang duduk dilantai sambil memejamkan mataku sejak pulang tadi aku sudah tepar disini.
“Ne, waeyo ?” sepertinya ia akan segera berangkat syuting Dramanya di jepang ‘JIU’, terlihat pakaiannya sudah rapi dan tas-tasnya.
“mian menggagu aku titip Yeolie-hyung, ne ?” katanya
“Shiro, aku maunya kamu Myungieeee” regek Sungyeol yang berdiri dibelakang Myungsoo.
“Ayolah chagi-hyung aku hanya sehari di jepang ini tidak lama kan ?” Myungsoo mengelus tengkuk Sungyeol mencoba menenangkan namjachingunya itu, mungkin moodynya kumat maklum orang hamil.
“Ne, Yeolie kenapa ? Myungsoo-ie Cuma ingin kerja seperti biasa kan ?” ku coba untuk membujuknya juga.
“tapi Hyuuuuung…. ah arraso kau cepat lah pulang” putus Sungyeol mengijinkan namjanya untuk bekerja. “aku pasti kesepian” lanjutnya manyun.
“ani disini ada aku, Jhongie, Hoya, Dongwoo jugakan kami akan menemanimu” tak ada Woohyun dia sibuk.
“Ne, dan masih ada lagi Myungsung, iyakan baby ?” kata Myungsoo sambil merunduk mencium perut rata Sungyeol.
“…..” Sungyeol hanya diam sepertinya malu dia kekekeke “ya sudah sana cepat berangkat” usirnya mendorong Myungsoo sampai pintu Dorm.
“Ne, tapi ada yang kurang” di sambarnya tengkuk Sungyeol mencium bibir plumnya. Aku hanya berbalik merasa pipiku panas jujur aku baru pertama melihat adegan seperti itu dilakoni sama-sama namja, aku jadi membanyangkan Woohyun melakukan itu padaku O.o” omooooo apa aku sudah gila ??.
“Hy-hyung aku kekamar dulu” pamit Sungyeol dengan muka merona hebat walaupun sudah merunduk dalam, Myungsoo sudah berangkat ternyata.
Hari ini sudah malam tapi Sungyeol minta untuk makan diluar kami semua kecuali -Woohyun dan Myungsoo- menurutinya sedang ngidam mungkin ?,kami mendatangi resto makanan tradisioanal korea sesuai permintaan Sungyeol. Dan disinilah kami sekarang sebuah ruangan yang disediakan restoran ini untuk para pelangan datang lebih dari satu orang mungkin untuk Privesi dan sekarang ruagan tempat kami penuh dengan pesanan Sungyeol,
“aish..Hyung kenapa makanmu jadi beringas begitu melebihi pacarmu saja” heran Sungjong melihat Hyungnya makan seperti orang kesetanan.
“Au lappal” jawab Sungyeol bersiap menyuapi makanan kemulutnya yang masih penuh
“pelan-pelan Yeol” ucapku memeringatkanya
“biarkan dari pada tidak mau makan dan sakit” kata Hoya tenang meminum soju pesanannya
“Eungg…” Sungyeol menganguk mengacungkan jempol tanganya yang masih mengengam sumpit
“tapi jangan terlalu banyak juga Yeol-ah, dan kau Hoya-ah jangan terlalu banyak minum soju” Dongwoo merebut gelas kecil Hoya “makan sana” suruhnya.
“Hn… Hyung tidak makan” tanya Hoya melihatku tak menyentuh makananku bahkan sumpitnya saja tidak.
“Hmm sebentar aku ingin kebelakang dulu” aku bediri berjalan keluar melewati lorong-lorong yang ada ruagan sama yang kami tempati tadi ada yang kosong, penuh, ber4, ber3 dan ber2. Hei itu mereka berdua apa yang mereka lakukan ya ? hehehe, tunggu bukanya itu Key dan dia besama dengan Woohyun ??. entah kenapa aku ingin tau pendicaraan mereka kuputus kan berdiri didekat pintu geser yang terbuka sedikit itu.
“Hoek..ugh jauh kan itu dari ku Woohyunie” Key mual ? alisku terangkat sebelah
“Waeyo ?” kali ini suara Woohyun yang bertanya.
“Ah iya itu kenapa aku megajak mu kemari aku ingin memberitau kalau akuuuuuuu HAMIL” pekik Key senang, mataku membulat. Hamil ? anak siapa Woohyun ?.
“Jinja ? beneran hamil Baby ?” Woohyun juga terpekik senang jadi benar itu anaknya akhirnya keiginannya terwujud juga. Aku ingat waktu dia bilang ‘aku jadi ingin mendapat anak dari mu Hyung kekekeke’ itu pasti hanya guyonan dia kan sudah punya Key dan bisa memilikinya bersama Key.
“Hiks..Hiks” isak ku tiba-tiba aku menangis dan tak bisa membendung air mataku ini ‘pabo’ batinku segera aku meninggal kan tempat itu membuatku tak sanggup lagi.
“Nuguseyo ?” suara Woohyun terakhir yang aku dengar. Aku kira masih ada harapan tapiii??. Kuurungkan niatku untuk ketoilet kembali ketempat semula bersama yang lain.
“Hyung lama sekali— eh matamu bengkak, ne ?“ tanya Sungjong melihatku kembali
“kau menagis Hyung” apa begitu mencolok ?
“Ah aniya mana yang bengkak ?” tanyaku pura-pura “kalian sudah selesai, kita pulang” kualihkan pembicaraan dan menyambar tasku seraya berdiri
“Kau tak makan Hyung?” aku menuduk melihat makanan ku yang masih utuh sama sekali tak beselera
“makan dulu Hyung kami tunggu” lanjut Hoya aku hanya mengeleng tanpa kata aku melegang keluar…
DRTT… DRRTT
Getar ponselku megintrupsi yang sedang melamun didalam mobil perjalanan pulang, Sms masuk kulihat ternyata dari Woohyun.
From : Namoohyunie
Hyung sibuk, ani ? kalau tidak errr…. Temui aku di taman sekitar dorm sekarang, ne? ^^
Kututup ponsel flipku tak beniat membalas tak beniat membalas atau bertemu aku belum siap sama sekali aku dan belum bisa mengatur sikapku untuk bertemu denganya tak berapa lama benda kecil itu bergetar lagi tapi ini lebih lama kurasa panggilan masuk dari Namoohyunie Calling…. Hanya bisa aku pandangi ponsel itu berkedip-kedip memangil. Lagi-lagi bergetar sms lagi
From : Namoohyunie
Benar sibuk ? tapi kumohon datang lah akan aku tunggu sampai jam berapapun disini ^^
Nb : mungkin kau belum baca akan aku sms terus sampai ada balasan
Ini sms entah yang keberapa belum aku jawab, aku juga bertanya-tanya apa yang ingin kau bicarakan sampai seperti ini, apa tentang kehamilan Key ? mian aku tidak bisa belum sanggup mendengar langsung dari mulutmu. Kau pasti pulang sedirikan tak mungkin kau mau menugguku, apa lagi mau hujan begini kulirik jendela kamar kami dari tempatku berbaring.
Disuatu tempat seorang Namja sedang duduk di bangku yang tersedia untuk melihat keindahan Taman yang hanya diterangi lampu sebenarnya masih ada bulan yang menyinari kalau saja tak tertutup awan mendung itu. Sepertinya ia menunggu seseorang dengan Ponsel di gengamanya sesekali mengetik Sms atau hanya dimainkan menuggu balasan. “Gerimis ?” dia mendongak merasakan tetesan air menimpah wajah tampannya itu ‘biarlah aku takut nanti kalau pulang malah dia datang jadi tunggu sajalah’ tekatnya dalam hati. Tapi sepertinya alam tak membukungnya rintik hujan berubah mejadi hujan deras yang membasahi tubuh kekarnya tapi ia tak peduli sama sekali padahal hawa dinggin malam ini sudah menusuk apalagi ditambah hujan deras ditempat terbuka ini ‘aku tetap menuggumu’ dia menarik sudut bibirnya membentuk senyum tulus, dari bibinya yang sudah membiru dan bergetar hebat karna sudah 1.5 jam dia menuggu tanpa teduhan ‘Ini untukmu KIM SUNGKYU’.
bersambung....